
(2) Kepaduan (koherensi)
(3) Kedalaman (kompleksitas)
(4) Kebaruan (inovasi)
(5) Keaslian (orinalitas)
Mengingat penjelasan tentang kriteria penilaian itu sudah disampaikan dalam pertanggungjawaban juri dalam sayembara sebelumnya, tidak perlu kiranya Dewan Juri mengulang kembali penjelasan itu. Demikian juga halnya dengan penjelasan tentang tahapan proses penjurian yang dimulai dari persyaratan administrasi sampai pemilihan 10—20 nomine yang diunggulkan masing-masing juri. Meskipun demikian, Dewan Juri tetap membuka diri adanya kemungkinan lain, perspektif lain, atau apa pun yang mendukung penilaian. Berbagai kemungkinan itulah yang sering kali justru muncul dalam perdebatan ketika hendak menentukan lima buku puisi yang berhak memperoleh hadiah dan satu buku puisi yang terpilih mendapat Anugerah Hari Puisi.
1. Amor Fati, Wayan Jengki Sunarta, Bali: Pustaka Ekspresi, 2019
2. Buka Pintu Kiri, Afrizal Malna, Yogyakarta, Diva Press, 2018
3. Cadar Fajar, Adri Darmadji Woko, Jakarta: Kosa Kata Kita, 2019
4. Calung Penyukat, Kunni Masrohanti, Jakarta: TareBooks, 2019
5. Dolanan, Yuditeha, Karanganyar: Nomina, 2019
6. Ekstase Hawa, Abidah El Khalieqy, Yogyakarta, Interlude, 2019
7. Jannani: Amsal Banjarbaru di Simpang Waktu, Hudan Nur, Banjarbaru, 2019
8. Jikalau Laut Dinyalakan, Abdul Kadir Ibrahim, Kepulauan Riau, Milaz Grafika, 2019
9. Kanaya, Rini Intama, Jakarta: TareBooks, 2019
10. Kesaksian sebagai Isyarat, Ahmad Moehdor Al-Farisi, Banten; Kubah Budaya, 2019
11. Kitab Ibu dan Kisah Hujan, Tjahjono Widarmanto, Sidoarjo, Tankali, 2019
12. Orang Gila dari Edgar, Iverdikson Tinungki, Jakarta: Teras Budaya, 2019
13. Mencatat Demam, Willy Fahmi Agista, Ciamis: Kentja Press, 2018
14. Mereka Terus Bergegas, Bode Ruswandi, Tasikmalaya, Langgam Pustaka, 2019
15. Pejalan, Dharmadi, Yogyakarta: Cinta Buku, 2019
16. Perjanjian tak Bernama, Yana Risdiana, Bandung: Inboeku Media Ilmu, 2019.
17. Seseorang Keluar dari Telepon Genggam, Isbedy Stiawan ZS, Lampung: Siger Publisher, 2019
18. Setapak Menuju Nun, Alvib Shul Vatrick, Luwu: Aden Jaya, 2018
19. Syahwat Batu, Ali Ibnu Anwar, Yogyakarta, Bening Pustaka, 2019
20. Tuah Uziah, Norham Abdul Wahab, Jakarta: TareBooks, 2019
Ke-20 buku puisi nomine di atas itu, dipilih lagi ke dalam tiga kategori:
1. Empat Belas Buku Puisi Terpuji Anugerah Hari Puisi Indonesia 2019 sebagai berikut:
1) Amor Fati, Wayan Jengki Sunarta, Bali: Pustaka Ekspresi, 2019
2) Buka Pintu Kiri, Afrizal Malna, Yogyakarta, Diva Press, 2018
3) Cadar Fajar, Adri Darmadji Woko, Jakarta: Kosa Kata Kita, 2019
4) Calung Penyukat, Kunni Masrohanti, Jakarta: TareBooks, 2019
5) Dolanan, Yuditeha, Karanganyar: Nomina, 2019
6) Ekstase Hawa, Abidah El Khalieqy, Yogyakarta, Interlude, 2019
7) Jannani: Amsal Banjarbaru di Simpang Waktu, Hudan Nur, Banjarbaru, 2019
8) Kesaksian sebagai Isyarat, Ahmad Moehdor Al-Farisi, Banten; Kubah Budaya, 2019
9) Kitab Ibu dan Kisah Hujan, Tjahjono Widarmanto, Sidoarjo, Tankali, 2019
10) Orang Gila dari Edgar, Iverdikson Tinungki, Jakarta: Teras Budaya, 2019
11) Perjanjian tak Bernama, Yana Risdiana, Bandung: Inboeku Media Ilmu, 2019.
12) Seseorang Keluar dari Telepon Genggam, Isbedy Stiawan ZS, Lampung: Siger Publisher, 2019
13) Setapak Menuju Nun, Alvib Shul Vatrick, Luwu: Aden Jaya, 2018
14) Tuah Uziah, Norham Abdul Wahab, Jakarta: TareBooks, 2019
2. Lima Buku Puisi Pilihan Anugerah Hari Puisi Indonesia 2019
1) Jikalau Laut Dinyalakan, Abdul Kadir Ibrahim, Kepulauan Riau, Milaz Grafika, 2019
2) Kanaya, Rini Intama, Jakarta: TareBooks, 2019
3) Mereka Terus Bergegas, Bode Ruswandi, Tasikmalaya, Langgam Pustaka, 2019
4) Syahwat Batu, Ali Ibnu Anwar, Yogyakarta, Bening Pustaka, 2019
5) Pejalan, Dharmadi, Yogyakarta: Cinta Buku, 2019
3. Satu Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia 2019 adalah:
1) Mencatat Demam, Willy Fahmi Agista, Ciamis: Kentja Press, 2018
Demikianlah keputusan Dewan Juri Sayembara Buku Puisi Yayasan Hari Puisi 2019. Keputusan ini tidak dapat diganggung gugat.
Jakarta, 18 Oktober 2019
Dewan Juri
Abdul Hadi WM (Ketua merangkap Anggota)
Sutardji Calzoum Bachri (Anggota)
Maman S. Mahayana (Anggota)
Leave a Reply