Hari Puisi

MSM: Hari Puisi Indonesia Adalah Hari Raya Para Penyair

Hari Puisi

Ketua Umum Yayasan Hari Puisi (YHP), Maman S Mahayana (MSM) mengatakan, perayaan Hari Puisi Indonesia sejatinya adalah Hari Raya Para Penyair.

“Perayaan Hari Puisi Indonesia hakikatnya hendak memuliakan puisi dan memberi apresiasi—penghormatan dan penghargaan—pada para penyair Indonesia,” kata Kritikus Sastra ini.

Lebih lanjut Maman menambahkan, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para penyair, YHP menandai perayaan Hari Puisi Indonesia dengan penerbitan buku, antara lain, antologi puisi Matahari Cinta Samudra Kata, sebuah buku antologi puisi paling tebal se-Indonesia (bahkan mungkin juga sedunia) dengan jumlah halaman 2016.

Kemudian, buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia yang menghimpun biodata penyair Indonesia sejak Hamzah Fansuri (abad ke-17) sampai tahun 2018.

Selain itu ada pula Hari Raya Puisi, antologi puisi para pemenang HPI 2013-2017, majalah Hari Puisi Indonesia dan peluncuran prangko Indonesia serial penyair yang dimulai dari penyair Raja Ali Haji dan Chairil Anwar.

“Begitulah, Hari Puisi Indonesia telah menjadi perayaan segenap komponen bangsa untuk terus-menerus meneguhkan semangat keindonesiaan dan sekaligus merayakan keberagaman dan keberbedaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki banyak bangsa lain di dunia,”  tandas Maman yang juga Ketua Penyelenggara HPI 2020 ini.

Untuk diketahui, Puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) yang menghadirkan para penyair dari Aceh hingga Papua dipastikan kembali digelar pada 16—18 Oktober 2020 mendatang. Itu pun jika tak ada perubahan rencana dikarenakan kondisi lapangan yang belum normal akibat pandemi corona.

Jika tahun-tahun sebelumnya HPI diberlangsungkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), tahun ini hajatan akbar para penyair tersebut direncanakan dirayakan di Kota Tua, Jakarta.