Salam Puisi
Hari Puisi Indonesia ditetapkan 26 Juli. Penentuan tanggal itu berdasarkan tanggal kelahiran Chairil Anwar. Dideklarasikan di Pekanbaru, 22 November 2012 berdasarkan kesepakatan para penyair Indonesia yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sejak itu Hari Puisi Indonesia dirayakan setiap tahun.
Perayaan pertama Hari Puisi Indonesia (HPI) digelar di Taman Ismail Marzuki, 25-29 Juli 2013, bertajuk Pekan Hari Puisi Indonesia. Perayaan HPI selanjutnya terus berlangsung setiap tahun sampai perayaan ketujuh, tahun 2019. Salah satu mata acara yang selalu mendapatkan apresiasi dan antusiasme masyarakat sastra dari berbagai kalangan adalah Sayembara Buku Puisi Anugerah HPI dengan total hadiah Rp 100 juta.
Pada tahun 2020, Yayasan Hari Puisi (YHP) merayakan HPI dengan berbagai macam kegiatan, seperti Pesta Puisi Rakyat, Pembacaan Puisi, Lomba Menulis Puisi Grup FB Hari Puisi Indonesia, Seminar Internasional, Sayembara Buku Puisi Anugerah Hari Puisi dengan total hadiah 100 juta, dan lain-lain.
Berikut daftar sementara buku puisi yang sudah masuk ke meja panitia, periode 26 Juli – 20 September 2020 :
- Lukisan Rindu – S.N. Minarsih
- Aku Membacamu, Kekasih – Jadid Al-Farisy
- Lirik Tapak Dara – Narudin
- Wedus Gembel: Kumpulan Puisi. Berkeleluasaan – Suprihationo Sardi
- Di Teater Dionysos – Seno Joko Suyono
- Puitika Hitam – Diro Aritonang
- Di Tepi Rawi – Lutfi Mardiansyah
- Fajar di Atas Menoreh – Yogyantoro
- Buku Denyut Nadiku – Muhammad Amir Jaya
- Angin Timur di Jendela Kamar – Tri Pujiati
- Anjing Ingin Pulang – M. Enthieh Mudakir
- Izinkan Aku Menjelujur Kata – Hafney Maulana
- Kepada Luka – Matdon
- Kepada Paitua – Yuliani Kumudaswari
- Pulang Ke Rahim Emak – Siti Salmah
- Anarko Book – FaithZeffry Alkatiri
- Km 0 – Bagus Putu Parto
- Nipah Panjang – Rini Febriani Hauri
- Sembilan Mimpi Sebelum Masehi – M.S. Arifin
- Peta Dalam Rumah – Toni Lesmana
- Kematian Hang Di Payau Deli dan derita-derita lainnya – Bresman Marpaung
- Jari Tengah – Alfian Dippahatang
- Taman Dusta Siwalanpanji – W. Haryanto
- Deru Kalam – Anggie Yolanda
- Hidangan Pembuka – Denni Meilizon
- Taman Gerimis – Nareswari Asyu Prabowo
- Puisi Mini Puisi Midi – Rahmat Ali
- Jejak-jejak Menghapus Dosa – Dr. Eni Dewi Kurniawati, M.Pd
- Ketika 66 – Noorca M. Massardi
- Memetik Corona – Umar Zein
- Temukan Cinta Kita di Halaman 76 – Lutfiani
- Hindia, Sebentang Peta Kumal – Boy Riza Utama
- Wajah Seorang Ibu – Ariffin Noor Hasby
- Hutan Segala Rindu – HE. Benyamine
- Anindya Cinta di Biru Nabastala – Rini Valentina
- Stadium Tanah Ibu – Ali Syamsudin Arsi
- Dili Tak kembali – Dedi Tarhedi
- Di Luar Jendela – Marzuli Ridwan Al-bantany
- Jangan Lupa Bercinta – Yudhistira ANM Massardi
- Amuk Selat – Riki Utomi
- Meruwat Halaman Belakang – Nono Warnono
- Sejuta Asa Dalam Penantian – Satriyati
- Berdamai dengan Badai – H. Muhammad Ichsan, M.Pd
- Tentang Kata-kata – Sutirman Eka Ardhana
- Bibirmu Memanggil Sebuah Nama yang Tak Ada – M. S. Adnan
- Mubeng Beteng – Bambang Widiatmoko
- Keping Kenangan – Emi Prriyanti
- Ribang Kala Aksa – Samsudin Adlawi
- Tetap Nan Terbaik – Yovi Guantara Tanjung
- Tutupnya Surau Kami – Yovi Guantara Tanjung
- Alam Sahabat Sejatiku – Yovi Guantara Tanjung
- Lima Puluh – A. Syauqi Sumbawi
- Kini Aku Sudah Jadi Batu – Isbedy Stiawan ZS
- Pendar Sajak di Langit Flores – Lusia Yasinta Meme
- Tausiyah Ibu – Isbedy Stiawan ZS
- Api Sunyi – Emi Suy
- Semburan Dusta – Herman Suryadi
- Sepotong Saja – Chitra Putri
- Jelaga – Zoya Herawati
- Seteguk Kopi Emak – Suhartatik
- Nausea: Kota Dalam Telepon Genggam – Irawan Sandhya Wiraatmaja
- Bunga, Kupu-kupu, Mimpi, dan Kerinduan – Wirja Taufan
- Karang Menghimpun Bayi Kerapu – Ibrahim Gibra
- Hari Kedua Puluh di Bulan April – Ida Ayu wayan Sugiantari
- Lelaki Utara – Mohamad Iskandar
- Biyanglala – Abdul Wachid B.S.
- La’ang – B.H. Riyanto
- Dekapan Rindu Hingga Pelabuhan Terakhir – Rumisih, M.Pd
- Memburu Capung – Soni Farid Maulana
- Misteri Sihir Hutan – Suradi Yasil
- Republik Korupsi – Suradi Yasil
- Sukma Matahari – Muhammad Amir Jaya
- Berseimbang – Sri Utama
- Di Pelataran Senja – Sri Sunarti
- Budak Naga – Putu Fajar Arcana
- Sakiu – Soetan Radjo Pamoentjak
- Rajuan Hujan – Chandra N. Pangeran
- Tarian Pembawa Angin – Tri Astoto Kodarie
- Satu Kata (Hal-hal yang Perlu Kujelaskan) – R. Haqm
- Usai Sebelum Dimulai – Israkhansa
- Mengulang Ingatan tentang Sebuah Pergi – Frenty Fahmy
- Badut – Nafri Dwi Boy
- Buah Tangan dari Sorga – Toto St Radik
- Mantra Jiwa – S. Hadi Wasito
- Mengurai Tangkai-tangkai yang Menjulai – Fini Marjan
- Muhasabah Debu – Drs. H. Shobir Purwanto, M.Pd.
- Sepasang Amandava – Achiar M. Permana
- Tanah Perindu – Fahmi Wahid
- Tandik Meratus – Fahmi Wahid
- Yang berakhir dengan Pertanyaan – Irianto Ibrahim
- Nyanyian Alam – Nia Samsihono
- Merindu Khusyuk – Lasyakka
- Nanti, Kau Ingin Nama Anak Kita Siapa? – Manik Sukadana
- Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu – Jong Santiasa Putra
- Terapi Jiwa Sang Jalang – Rita Jassin
- Membelah Langit – Lilis Lishatini
- Anak dari Hulu – Muhammad De Putra
- Religi dan Berahi – Lestari Nurhayati
- Hong – Adri Darmadji Woko
- Wajah Musim – Agusri Junaidi
- Museum Kehilangan – Wawan Kurniawan
- Seikat Rindu – Firdaus, Ph.D
- Garis Hidup – Deni Ahmad Hendarsyah
- Linguisisme – Wahyu Heriyadi
- Ajisaka dan Kisah-kisah tentang Tahta – Tjahjono Widijanto
- Perisai Bumi – Dian Rusdiana
- Sandekala Bungah – Irwan Sofwan
- Lempengan Luka – Syuman Saeha
- Bersalaman Dalam Awan – Novik El Koto
- Kamus Hukum (yang Hilang) – Yana Risdiana
- Orbit – Kide Andana
- Lelaki Dalam Rembulan – Nono Warnono
- Catatan Perjalanan – Sulis Bambang
- Kesaksian Sepasang Sendal – Muhammad Subhan
- Suara-suara Gagak – Khalid Alrasyid
- Untaian Berkah – Yulianawati, S.Pd
- Teruntuk Para Penolong Jiwa – Catur Riyanti, S.Pd
- Pesan Tua – Hendra Djafar
- Pesan Tuan dari Ternate – Mya Arin
- Menghadaplah Kepadaku – Dian Hardiana
- Menyapa Cinta – Marlin Dinamikanto
- Rima Aridaeus – Suyanik
- Bait Aksara Rajuk Rindu – Darmaiyah, M.Pd
- Bunga Aulia dari Yogyakarta – John Siregar
- Fespara Laussi – Dadang Adnan Dahlan
- Surat Rindu Buat Paraban Jawamu – Budi Setiawan
- Izrail Membawa Bunga – Fathurrohman
- 101 Kaca – Siti Noor Wahdatussa’adah
- Hati – Drs. H. M.S. Samanlino
- Orde Batu – Ali Ibnu Anwar
- Sajak Biru – Riami
- Dokumen-dokumen Percakapan – John Siregar
- Hari Hati Puisi – Isnatul Ismi
- Surga KW2 – Yustinus Harris
- Sayap Rindu – D.M. Ningsih
- Surat Cinta untuk Kekasih – Dimarifa Dy
- Catatan Perjalanan: sajak-sajak yang terserak – Dimarifa Dy
- Museum Kehilangan – Wawan Kurniawan
- Selama Laut Masih Bergelombang – Mariati Atkah
- Kuharap Kau Menemukan Bulan – Alois A. Nugroho
- Bagian Paling Perih Dari Mencintai – Aslan Abidin
- Sayap Patah – Shiny.ane el’poesya
- Bidadari Masehi – Shiny.ane el;poesya
- Peluk Dekap Rengkuh – Rahajeng Gunadi
- Potret Seorang Anak laki-laki yang Menitikkan Airmata – Hendro Siswanggono
- Muasal Puisi – Agus Buchori
- Meronce Kasih – Dra. SittiDahlia Azis
- Tembang Padang – Sam Muhtar Chaniago
- Semacam Cerita Kasih – Atut Dwi Sartika
- Kapuk Randu Negeriku – Julia Utami
- Luka air – Refdinal Muzan
- Indahnya Cinta Nikmatnya Resah – Dyah Pratiwi
- 100 Puisi Rindu untuk Tuhan – Muhammad Amir Jaya
- Kelana – Neni Yulianti
- Sepersekian Jaz dan Kota yang Murung – Adhimas Prasetyo
- Membaca Lukisan – Dien Djusni
- Belantara Peghambaan – Alvin Shul Vatrick
- Rahi(i)m – Kedung Darma Romansha
- Eureka – Rio Aryandra
- Terdepan Terluar Tertinggal – Martin Suryajaya
- Hipotesa – Priska Putri Asmiranti
- Jalan Hati – Surasono Rashar
- Perjuangan Belum Usai – Muhammad Ichsan
- Kesaksian Minyak Jelantah – Budi Saputra
- Satu dan Lain Hal – NG Lilis Suryani
- Dari Tepi Mentaya sampai Bukit-bukit Soekarno Hatta – Rio F Rachman
- Di Sini Cerita Bermula Setiap Harinya – Koko P. Bhairawa
- Solilokui – Wayan Jengki Sunarta
- Kotau – Kunni Masrohanti
- Akar Mimang – Yuditeha
- Perginya Seekor Burung – Lailatul Kiptiyah
- Upaya-upaya Menujumu – Rahmad Saleh Ranau
- Balada Maryamah dan Putra Angin – Sirikit Syah
- Payung Negeri – Yose S. Beal
- Pasal-pasal Rindu – Ning
- Selendang Ibu Perdana Menteri – Feni Efendi
- Antologi Puisi – Moel Soenarko
- Di Muara Tagus – Zaky Yamani
- Warna-warna Langit – Siti Ramlah
- Mending Edan daripada Kebagian Korupsi – Gusjur Mahesa
- Sajak Odoj – Abung Alfarisy
- Kenangan Tidak Terbuka – Aflaha Rizal
- Catatan Taubat – Gus Luken Sunarto
- Dalam Bayang Tuhan – Gus Luken Sunarto
- Elegi Opera – Iqas Febry
- 50 Hakekat Hari – Sunarto
- Lorong Ingatan – Santi Asesant
- Jingga di Ufuk Barat – Yanti Rahmayanti
- Tarian Pena Hati – Novi Stefani Marpaung
- Akara Rucira – Novi Stefani Marpaung
- Waktu yang Tepat untuk Mencuci Tangan – Sigit Rais
- Ronggowarsito – Herwan FR
- Dan Kau telah Temukan – Koko P. Bhairawa
- Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua – Isbedy Stiawan ZS
- Kau Boleh tidak Mencintaiku Hari Ini – Moh Faiz Maulana
- Wukuf di Atas Gelombang – Yogi Theo Rinaldi
- Kata sebagai Senjata – Rusdin Tompo
- Cinta Menggelora Kepada Nabi Muhammad – Abdul Kadir Ibrahim
- Sajadah Katulistiwa – A Musabbih
- Bukan Tentang Bintang – Dewi Widiawati
- Halo – Krismarliyanti
- Kesendirian Camar – Zham Sastera
- Pelarian Air Mata – Yogira Yogaswara
- Tentang Presiden dan Pelajaran Membaca – Afnan Malay
- Ulang Dokon-Dokon Na Hudokon-dokoni Pala Dokonko Na Hudokon-Dokoni – Muhammad Asqalani Eneste
- Hatiku Memerah Batu – Sappeami
- Kasih tak Putus – Siamir`Marulafau
- Senja Hitam dan Ayahku – R. Fahik
- Aku Lirik Lagumu Kau Larik Sajakku – Sam Mukhtar Chaniago
- Gila Bayang – Norham Abdul Wahab
- Derai Suara Ranting – Sam Mukhtar Chaniago
- Tembang Padang Lalang – Sam Mukhtar Chaniago
- Cinta dan Kisah-kisah yang Sulit Selesai – Gita Romadhona
- Hanya Waktu Jelang Kematian – Ahmad Zaini
- Burung itu Mengejarku – Mustofa W Hasyim
- Vova Sanggayu – Bustan Basir Maras
- Mencari Cinta dari Cerita ke Cerita – Aly D`Musyrifa
- Pantai Merindu – Lia Hendari
- Ada Laut di Matamu – Andi Jamaluddin AR AK
- Dermaga Cinta – Andi Jamaluddin AR AK
- Sekopi Gelombang Laut – Andi Jamaluddin AR AK
- Lelaplah Wahai Kesuma – Andi Jamaluddin AR AK
- Nisan Annemarie – Binhad Nurrohmat
- Tonggeret – Acep Zamzam Noor
- Nabi Baru – Triyanto Triwikromo
- Lupakan Payung dan Biarkan Hujan – Hasan Aspahani
- Cinta dan Ingatan – Mutia Sukma
- Dinding Diwani – Kiki Sulistyo
- Bulu Matamu Padang Ilalang – Joko Pinurbo
- Dansa Bersama Corona – Goenawan Monoharto
- O Ammalek – Goenawan Monoharto
- Wahyu Menulis Puisi – Wahyu Prasetya
- Sisi Lain Tuhan – Chee Nardi Liman
Catatan Penting:
- Jumlah buku puisi yang terdaftar hingga batas akhir pengiriman 20 September 2020, sebanyak 233 judul puisi.
- Ada 2 judul buku puisi yang tidak memenuhi syarat: (1) Mawar Merah di Tapak Tauhid karya Sri Rahmi, terbitan 2018. (2) Mengabadikan Bisik Waktu karya Lindung Ratwiawan, Yulius Nugrohi Putra yang bukan Antologi Tunggal.
- Jika ada kesalahan ketik nama atau judul di data web ini, silakan koreksi ke: 082369486372 (Arief D Hasibuan) atau 0877 88484000 (Nana Sastrawan).
- Jika ada yang sudah kirim, dengan cap pos 20 September 2020 tapi belum terdata di daftar ini silakan konfirmasi ke: 0859 2168 4703 (Ariany lsnamurti) atau 0813 1119 7048 (Nel Sukini).
Leave a Reply